Minggu, 09 April 2017

LAPORAN PRAKTIKUM SIFAT DAYA HANTAR LISTRIK LARUTAN

TUGAS BAHASA INDONESIA 1
LAPORAN PRAKTIKUM SIFAT DAYA HANTAR LISTRIK LARUTAN

DISUSUN OLEH:
NAMA: LUPITA APRILIA
NIS: 15190
KELAS: X MIPA F


SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 78 JAKARTA
Jl. Bhakti IV/1, Kemanggisan, Palmerah,, Jakarta Barat, DKI Jakarta, Indonesia
2016







PENGESAHAN

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM LARUTAN ELEKTROLIT SIFAT DAYA HANTAR LISTRIK LARUTAN DI LABORATORIUM KIMIA
TANGGAL 21 NOVEMBER 2016




Ketua Kelas                                                                                Penulis                                

          .................                                                            ...................

Ketua Program                                                                        Pembimbing


.......................                                                                         ......................







ABSTRAK

Elektrolit adalah suatu zat yang larut atau terurai ke dalam bentuk ion-ion dan selanjutnya larutan menjadi konduktor elektrik, ion-ion merupakan atom-atom bermuatan elektrik. Elektrolit bisa berupa air, asam, basa atau berupa senyawa kimia lainnya. Elektrolit umumnya berbentuk asam, basa atau garam. Beberapa gas tertentu dapat berfungsi sebagai elektrolit pada kondisi tertentu misalnya pada suhu tinggi atau tekanan rendah. Elektrolit kuat identik dengan asam, basa, dan garam kuat. Elektrolit merupakan senyawa yang berikatan ion dan kovalen polar. Sebagian besar senyawa yang berikatan ion merupakan elektrolit sebagai contoh ikatan ion NaCl yang merupakan salah satu jenis garam yakni garam dapur. NaCl dapat menjadi elektrolit dalm bentuk larutan dan lelehan. atau bentuk liquid dan aqueous. sedangkan dalam bentuk solid atau padatan senyawa ion tidak dapat berfungsi sebagai elektrolit.

Larutan adalah yang antarzat penyusunnya tidak memiliki bidang batas dan bersifat homogen di setiap bagian campuran. Komponen larutan dalah pelarut dan zat terlarut. Elektrolit merupakan suatu zat yang ketika dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan yang dapat menghasilkan arus listrik. Nonelektrolit adalah tidak dapat menghantarkan arus listrik ketika dilarutkan dalam air.[1] Semakin banyak jumlah ion, semakin kuat daya hantarnya. Sedangkan larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik disebabkan karena zat-zat tersebut tetap berwujud molekul-molekul netral yang tidak bermuatan.













PRAKATA

Puji Syukur kehadirat ALLAH SWT, karena atas perkenanNYA laporan pelaksanaan praktikum mengenai daya hantar listrik beberapa larutan telah dilaksanakan.
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk menganalisis daya hantar listrik beberapa larutan melalui percobaan, mengidentifikasi larutan elektrolit dan non elektrolit. Laporan kegiatan ini semoga dapat menjadi bahan evaluasi dan tolok ukur dalam pelaksanaan tugas akhir semester.



Jakarta, 21 November 2016
















DAFTAR ISI

Pengesahan.................................................................................................................................2
Abstrak.......................................................................................................................................3
Prakata........................................................................................................................................4
Daftar Isi.....................................................................................................................................5
Pendahuluan:
            Tujuan.............................................................................................................................5
            Dasar Teori.....................................................................................................................5
            Ciri-ciri Larutan Elektrolit/Non Elektrolit.....................................................................8
Pembahasan:
            Sifat Umum Larutan Dalam Air.....................................................................................9
            Mekanisme Hantaran Listrik Melalui Larutan...............................................................9
            Kekuatan Larutan Elektrolit.........................................................................................10
            Alat dan Bahan.............................................................................................................11
            Prosedur Percobaan......................................................................................................11
Hasil pengamatan.........................................................................................................12
            Analisa Data.................................................................................................................13
Penutup:
            Kesimpulan...................................................................................................................14
            Saran.............................................................................................................................14
Daftar Pustaka..........................................................................................................................15
Lampiran..................................................................................................................................16




PENDAHULUAN
      A.    TUJUAN
      Adapun tujuan dari praktikum sifat daya hantar listrik ini adalah
      1.      Untuk menganalisis daya hantar listrik beberapa larutan melalui percobaan
      2.      Mengidentifikasi larutan elektrolit dan non elektrolit
      3.      Untuk mengetahui sifat larutan dalam air
      4.      Untuk mengetahui  pengertian larutan elektrolit
      5.      Untuk mengetahui mekanisme hantaran arus listrik melalui larutan
      6.      Untuk mengetahui kekuatan larutan elektrolit
      7.      Untuk mengetahui pembagian elektrolit berdasrkan jenis larutan
      8.      Untuk mengetahui pembagian larutan elektrolit berdasrkan kuat lemahnya suatu larutan elektrolit
      9.      Untuk mengetahui pengertian larutan nonelektrolit
     10.  Untuk mengetahui perbedaan antara elektrolit dengan non elektrolit


      B.     DASAR TEORI
Elektrolit adalah suatu zat yang larut atau terurai ke dalam bentuk ion-ion dan selanjutnya larutan menjadi konduktor elektrik, ion-ion merupakan atom-atom bermuatan elektrik. Elektrolit bisa berupa air, asam, basa atau berupa senyawa kimia lainnya. Elektrolit umumnya berbentuk asam, basa atau garam. Beberapa gas tertentu dapat berfungsi sebagai elektrolit pada kondisi tertentu misalnya pada suhu tinggi atau tekanan rendah. Elektrolit kuat identik dengan asam, basa, dan garam kuat. Elektrolit merupakan senyawa yang berikatan ion dan kovalen polar. Sebagian besar senyawa yang berikatan ion merupakan elektrolit sebagai contoh ikatan ion NaCl yang merupakan salah satu jenis garam yakni garam dapur. NaCl dapat menjadi elektrolit dalm bentuk larutan dan lelehan. atau bentuk liquid dan aqueous. Sedangkan dalam bentuk solid atau padatan senyawa ion tidak dapat berfungsi sebagai elektrolit.
Larutan adalah yang antarzat penyusunnya tidak memiliki bidang batas dan bersifat homogen di setiap bagian campuran. Komponen larutan dalah pelarut dan zat terlarut. Elektrolit merupakan suatu zat yang ketika dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan yang dapat menghasilkan arus listrik. Nonelektrolit adalah tidak dapat menghantarkan arus listrik ketika dilarutkan dalam air.Semakin banyak jumlah ion, semakin kuat daya hantarnya. Sedangkan larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik disebabkan karena zat-zat tersebut tetap berwujud molekul-molekul netral yang tidak bermuatan
Berdasarkan daya hantarnya larutan elektrolit terbagi menjadi dua, yaitu elektrolit kuat dengan daya hantar yang besar. Contohnya larutan asam kuat, basa kuat dan garam. yang kedua elektrolit lemah, yaitu larutan dengan daya hantar yang lemah.
Larutan tergolong ke dalam campuran homogen yang terdiri dari pelarut dan zat terlarut. Pelarut -pelarut yang biasa digunakan adalah air. Sedangkan zat terlarut terdiri dari berbagai senyawa ion maupun kovalen. sifat daya hantar listrik zat yang terlarut dalam air dapat diketahui dengan uji nyala
Larutan elektrolit terdapat ion-ion yang berbeda muatan dan bergerak bebas. Bila arus listrik dihubungkan, kation bergerak menuju katode dan anion bergerak menuju anode sehingga arus listrik mengalir dalam sistem tersebut. Berikut gambar elektrode yang terhubung dengan sumber tegangan.
Senyawa yang dalam larutannya dapat menghantarkan arus listrik berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar, karena senyawa-senyawa tersebut dapat terionisasi saat dilarutkan dalam air.
Senyawa ion tersusun dari ion-ion yang bentuknya padat dan kering. Ion-ion penyusun senyawa ion dalam pelarutnya akan bergerak bebas sehingga larutan ion dapat menghantarkan arus listrik. Senyawa ion dalam bentuk kristal, ion-ionnya tidak dapat bergerak bebas sehingga tidak dapat menghantarkan arus listrik. Contoh senyawa ion adalah NaCl, KCl, NaOH dan KOH.
Senyawa kovalen polar apabila dilarutkan dalam air, maka akan terurai menjadi ion-ion. Hal tersebut disebabkan oleh ikatan kovalen pada senyawa tersebut mudah putus dalam pelarut air dan menghasilkan ion-ion. Contohnya asam klorida (HCl), Amonia (NH3).
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak dapat terlepas dari larutan karena larutan memiliki banyak manfaat bagi kehidupan sehari-hari. Seperti halnya dalam cairan tubuh. Cairan tubuh berkaitan erat dengan mineral yang terlarut di dalamnya. Semua proses kehidupan berlangsung di dalam cairan tubuh. Tubuh manusia dapat bertahan selama berminggu – minggu tanpa makan, tapi hanya beberapa hari tanpa air. Hal itu karena air atau cairan tubuh merupakan bagian utama tubuh yaitu 55% - 66% dari berat badan orang dewasa atau 70% dari bagian tubuh tanpa lemak. Kandungan air dalam tubuh relatif berbeda antar manusia, bergantung pada proporsi jaringan otot dan jaringan lemak. Tubuh manusia juga mengandung elektrolit yang digunakan untuk mengatur keseimbangan cairan tubuh. Pemeliharaan keseimbangan elektrolit dapat dilakukan dengan menggunakan mineral dengan konsentrasi dalam batas – batas normal. Mineral digolongkan ke dalam mineral makro ( Na, Cl, Ca, K, Fosfor, Mg, dan S) dan mineral mikro (Fe, Zn, I, dan Se).
Secara normal, tubuh mampu mempertahankan diri dari ketidak seimbangan cairan dan elektrolit. Namun, ada kalanya tubuh tidak mampu mengatasinya. Dalam keadaan ini elektrolit pertama yang hilang adalah natrium dan klorida, karena keduanya merupakan elektrolit ekstraselular utama dalam tubuh. aktivitas yang dilakuakn sehari- hari akan menyebabkan tubuh kehilangan cairan tubuh dan tubuh akan mengalami dehidrasi. Cairan – cairan tubuh yang hilang dalah berupa ion – ion dalam tubuh. Hilangnya ion – ion dala tubuh akan membuat terasa lemas dan tidak bertenaga. Untuk mengembalikan ion- ion yang hilang, biasanya masyarakat meminum cairan isotonik.
Banyaknya masyarakat yang mengkonsumsi cairan isotonik untuk memulihkan cairan tubuh yang hilang membuat minuman isotonik ini menarik untuk diteliti mengenai kandungan, manfaat dan bahaya yang ditimbulkan jika mengkonsumsi secara berlebihan.
Disini akan kita bahas mengenai daya hantar listrik pada larutan itu sendiri.

      C.    CIRI-CIRI ELEKTROLIT/NON ELEKTROLIT

Ciri-ciri elektrolit kuat:  
 ü  Penghantar arus listrik kuat atau baik
 ü  Terionisasi dengan sempurna
 ü  Tetapan atau derajat ionisasi (a) a = 1
 ü  Jika diuji, larutan elektrolit kuat memiliki nyala lampu yang terang dan muncul gelembung gas yang banyak.

Ciri-ciri elektrolit lemah:
 ü  Terionisasi sebagian
 ü  Menghantarkan arus listrik walau lemah
 ü  Lampu menyala redup
 ü  Terdapat gelembung gas namun walau sedikit

      Ciri-ciri nonelektrolit:
 ü  Tidak terionisasi
 ü  Tidak menghantarkan arus listrik
 ü  Lampu tidak menyala
 ü  Tidak terdapat gelembung gas










PEMBAHASAN

      A.    SIFAT UMUM LARUTAN DALAM AIR
Banyak reaksi kimia dan hampir semua proses biologis berlangsung dalam lingkungan berair. Oleh karena itu merupakan hal yang penting untuk memahami sifat sifat berbagai zat yang berbeda dalam larutan  dengan medium  air. Larutan adalah campuran yang homogeny dari dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit disebut zat terlarut, sedangkan zat ang jumlahnya lebih banyak disebut pelarut. Suatu zat dikatakan larutan jika campuran antara zat terlarut dan pelarutnya bersifat homogen.
Larutan bisa berwujud gas (seperti udara) padat (paduan logam) atau cair(misalnya air laut)  Artinya tidak terdapat batas antar komponennya, sehingga tidak dapat dibedakan lagi antara zat pelarut (air) dan terlarutnya. Beda halnya dengan air kopi, masih terdapat perbedaan antara keduanya, walaupun secara kasat mata, airnya sudah berubah warna menjadi hitam. Hal ini juga berlaku untuk campuran antara pasir dan air, untuk itu air kopi kita menyebutnya sebagai larutan heterogen/campuran. Suatu larutan pada umumnya didefinisikan sebagai suatu campuran homogen dua macam komponen atau lebih dengan bermacam-macam konsentrasi.
Berdasarkan sifat daya hantar listriknya larutan dapat dibedakan menjadi larutan yang dapat menghantarkan listrik (elektrolit) dan larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik (non elektrolit). Semua zat yang larut dalam air termasuk kedalam salah satu dari dua golongan berikut elektrolit dan nonelektrolit.


      B.     MEKANISME HANTARAN LISTRIK MELALUI LARUTAN
Teori Ion Svante Arrhenius
Mengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik, sedangkan larutan nonelektrolit tidak? dan ternyata, pertanyaan tersebut merupakan “pekerjaan rumah” bagi para ahli sekitar abad 19. “Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena mengandung ion-ion yang dapat bergerak bebas”. Arrhenius menjelaskan bahwa  larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena mengandung  ion – ion yang dapat bergerak bebas. Ion ion itulah yang dapat menghantarkan arus listrik melalui larutan tersebut.
Missal pada larutan HCl (asam klorida) ; dalam larutan, HCl terurai menjadi ion H+ dan ion Cl-. Reaksi ionisasi yang terjadi sebagai berikut
HCl (aq) → H + (aq) + Cl - (aq).
Ion ion H+ akan bergerak menuju katode, mengambil electron dan berubah menjadi gas hydrogen
H+ (aq) + 2e- → H2 (g)
Sementara itu, ion ion Cl- akan bergerak menuju anode, melepas electron, dan berubah menjadi gas klorin
Cl (aq) →   + Cl - (g) + 2e-
Jadi hantaran listrik melalui larutn HCl terjadi karena ion ion H- mengambil electron dari katode, sedangka ion ion Cl-  melepas electron di anode. Dengan demikian, dapat di jelaskan bahwa arus listrik dalam larutan merupakan aliran muatan (aliran ion – ion).


      C.    KEKUATAN LARUTAN ELEKTROLIT
Kekuatan larutan elektrolit erat kaitannya dengan derajat ionisasi/disosiasi . Derajat ionisasi/disosiasi adalah perbandingan antara jumlah ion yang dihasilkan dengan jumlah zat mula-mula. Dapat dirumuskan sebagai berikut:
Derajat ionisasi memiliki rentang antara 0 sampai 1.
Jika derajat ionsisasi suatu larutan mendekati 1 atau sama dengan 1, ini mengindikasikan bahwa zat tersebut tergolong larutan elektrolit kuat. Artinya adalah sebagian besar/semua zat tersebut terionisasi membentuk ion positif dan ion negative. Hanya sebagian kecil/tidak ada zat tersebut dalam bentuk molekul netral.
Jika derajat ionsisasi suatu larutan mendekati 0, ini mengindikasikan zat tersebut tergolong larutan elektrolit lemah. Artinya adalah hanya sebagian kecil zat tersebut yang terionsisasi menghasilkan ion positif dan ion negative. Sisanya masih berupa molekul netral.
Jika derajat ionisasi suatu larutan sama dengan 0, ini mengindikasikan zat tersebut tergolong larutan non elektrolit. Artinya adalah zat tersebut tidak mengalami ionisasi/tidak menghasilkan ion positif dan ion negative, semuanya dalam bentuk molekul netral.



      D.    ALAT DAN BAHAN

Ø  Alat:
1.      Elektrode
2.      Baterai
3.      Penjepit buaya
4.      Gelas kimia

Ø  Bahan:
1.      Asam Klorida (HCl 1 M)
2.      Natrium Klorida (NaCl 0,1 M)
3.      Air gula (C12H22O11)
4.      Amonia (NH3)
5.      Asam Cuka (CH3COOH)
6.      Garam dapur (NaCl padat)
7.      Air suling (H2O)
8.      Natrium Hidroksida (NaOH 1 M)
9.      Natrium Klorida (NaCl 1 M)
10.  Etanol 70% (C2H5OH)
11.  Natrium Klorida (NaCl 0,01 M)

      E.     PROSEDUR PERCOBAAN
1.      Mempersiapkan alat dan bahan.
2.      Rangkailah alat uji daya listrik yang telah disediakan.
3.      Lakukan uji daya hantar listrik air suling dengan cara menyelupkan electrode ke dalamnya.
4.      Catat hasil pengamatan ke dalam table.
5.      Bersihkan elektrode dengan air lalu keringkan.
6.      Lakukan uji daya hantar listrik terhadap larutan lain.
7.      Mengolah data.
8.      Membuat kesimpulan.



      F.     HASIL PEGAMATAN
No
Bahan yang  diuji
Rumus zat terlarut
Nyala Lampu
Gelembung Gas
Jenis Larutan
Jenis senyawa
Terang
Redup
Tidak Nyala
Banyak
Sedikit
Tidak ada
Elektrolit kuat
Elektrolit lemah
Non elektrolit
Ion
Kovalen
1.
Asam Klorida
HCl







2.
Natrium Klorida
NaCl







3.
Air Gula
C12H22O11







4.
Amonia
NH3







5.
Asam Cuka
CH3COOH







6.
Garam Dapur  (NaCl Padat)
NaCl








7.
Air Suling
H2O







8.
Natrium Hidroksida 1 M
NaOH







9.
Natrium Klorida 1 M
NaCl







10.
Etanol 70%
C2H5OH







11.
Natrium Klorida 0,01 M
NaCl











      G.    ANALISA DATA
Berikut data larutan elektrolit kuat, lemah, dan non elektrolit yang diperoleh berdasarkan percobaan yang telah dilakukan:
-          Larutan elektrolit kuat:
Ø  HCl
-          Larutan elektrolit lemah:
Ø  NaCl 0,1 M
Ø  NaOH 1 M
Ø  NaCl 1 M
-          Larutan non elektrolit:
Ø  Larutan Gula
Ø  NH­3
Ø  CH3COOH
Ø  NaCl Padat
Ø  Air suling
Ø  Etanol 70%
Ø  NaCl 0,01 M
Data larutan elektrolit kuat, lemah, dan non elektrolit berdasarkan sumber buku kimia kelas x dan internet:
-          Larutan elektrolit kuat:
Ø  HCl
Ø  NaOH
Ø  NaCl
-          Larutan elektrolit lemah:
Ø  CH3COOH
Ø  NH3
Ø  Air gula
Ø  Etanol
Ø  Air suling
-          Larutan non elektrolit:
NaCl Padat


PENUTUP
     
      A.    KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang dilakukan, kesimpulan yang didapatkan adalah:
 ü  Larutan yang dapat membuat lampu menyala (menghantarkan arus listrik) adalah larutan elektrolit
 ü  Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena ion-ion bergerak bebas di dalamnya
 ü  Dalam percobaan ini, larutan yang tergolong larutan elektrolit dapat membuat lampu menyala dan muncul banyak gelembung di larutannya.

     B.     SARAN
Makalah ini tidak luput dari  kesalahan, masih banyak yang harus diperbaiki sehingga makalah ini dapat menjadi makalah yang baik. Maka dari itu, penulis menyarankan kepada pembaca atau penulis lain yang mengambil pembahasan yang sama mengenai ELEKTROLIT diharapkan dapat lebih baik dari makalah sebelumnya yaitu lebih baik dari segi sistematika penulisan makalah, isi makalah, pilihan kata (diksi)  dan segi yang lainnya.













DAFTAR PUSTAKA

https://nebulasmansa.wordpress.com/2013/11/25/laporan-hasil-pengamatan-praktikum-      larutan-elektrolit-dan-non-elektrolit/

http://dahliasylvia.blogspot.co.id/2014/02/laporan-praktikum-kimia-uji-larutan.html

Susilowati, Endang, dkk. 2014. Kimia 1. Solo: Wangsa Jatra Lestari

https://mediabelajaronline.blogspot.co.id/2010/03/larutan-elektrolit-dan-non-elektrolit.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Elektrolit

https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjstvmP0LfQAhWBro8KHbyWDxwQjRwIBw&url=http%3A%2F%2Fpt.slideshare.net%2Fluthfiyahdwirahmawati%2Flarutan-elektrolit-dan-non-elektrolit-28453485&psig=AFQjCNHXfGgDZWL6pT87gV9ttHIK11t8HQ&ust=1479740064981829

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUfwwGANtep7Do06VQCtxfu8EdLM5hiN91VQcuK4WOHTeQdioVMBMY-gm3mGTb9WFsTpYA8oMj6ZdEKRMGeAu9VKdrgW6QuavPEStz1zNaA9eTRwZTrlTSSUKxy26evURZ-T84G_KRDwLY/s1600/larutan+elektrolit.JPG

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCM6UJRHqOeEZHUim3z1TS6q-Hjdpy_YmxBHZ7FWxgjSGQFGnHsRaIbOnvKG2jhvbUrsBJlS4HEKr_GDHva1GpXiiBphyphenhyphenNkD9lUo_Kr_QEXTWqzjAhfE9XvO3R928A8yKLMpSIKJ6IVBu-/s1600/derajat+ionisasi+2.jpg

Chang, Raymond. 2015. Kimia Dasar  Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Chang, Raymond. 2015. Kimia Dasar  Jilid 2. Jakarta : Erlangga








Tidak ada komentar:

Posting Komentar