Seiring berkembangnya teknologi dan era digital, semua orang bisa mendapatkan sesuatu dengan serba praktis.
Contohnya saja kalian para readers yang sedang membaca artikel saya ini, belanja online, bahkan ojek dan taksi pun bisa dipesan dengan mudah.
Tidak lepas juga pengaruhnya ke para pelajar negeri kita ini. Semua serba praktis hanya dengan memakai wi-fi sekolah atau kuota data saja, para pelajar zaman sekarang sudah bisa mencari berbagai pertanyaan/soal-soal sulit dari guru mereka hanya dengan sekali "klik". Itu semua sudah seperti sajian diatas piring yang langsung bisa disantap. Dengan membuka web pencari seperti Google atau yang lainnya dan mengetikkan berbagai keyword, semua sudah terpampang. Berbeda dengan pelajar zaman dahulu yang harus mencari di buku yang tebalnya 7 cm hanya untuk mencari 1 jawaban dari banyaknya soal yang dikerjakan.
Tentu ini bernilai positif maupun negatif tergantung dari mana sudut pandang kita.
Namun demikian, tanpa kita sadari dengan mudahnya akses internet, para pelajar seakan dibodohi. Mereka menjadi hanya sekedar TAU daripada PAHAM. Tentunya hanya sekedar tau dan paham itu sangat berbeda.
Contohnya: seorang pelajar yang ditanyai gurunya untuk menyebutkan unsur-unsur hukum akan membuka google dan setelah dia tau bahwa itu jawabannya, dia akan menyebutkannya dan langsung melupakannya beberapa menit kemudian.
Tentunya hal seperti ini akan membuat kita bodoh.
Pernahkah kalian ditanyai oleh guru kalian, "sudah paham anak-anak?" jika ada teman kalian yang menjawab "paham!!!" tapi pas diluar kelas malah mengatakan, "ehh tadi maksudnya apa sih?" itu adalah contoh dari hanya sekedar tau tapi tidak paham.
Sebaiknya jika kita sudah mengetahui hal ini, kita jangan terlalu bergantung pada internet. Semua butuh keseimbangan karena hal berlebihan itu tidak baik. :v
Semuanya butuh proses, yang instan itu mie
Tidak ada komentar:
Posting Komentar